Hujan deras yang terjadi di kabupaten Tapanuli Tengah membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Sibuluan meluap. Kepanikan masyarakat dalam lokasi banjir itu di bendung tim Amira dengan mengerahkan sejumlah tim pasukan gerak cepat serta beberapa unit bantuan kendaraan berupa 2 mobil bantuan Ambulance Baguna (Bantuan Penanggulangan Becana) di sekitar lokasi banjir, Sabtu (27/11/2016) sekira pukul 19.00 Wib di Pandan.
Warga yang ada disekitar Aek Sibuluan menuju jalan Sipansihaporas itu kebanyakan terjebak dan tidak bisa bergerak dengan ketinggian kurang lebih mencapai 2 meter. Sehingga korban banjir harus menaiki ke loteng rumahnya untuk berlindung.
Ditambah lagi membuat mobil bencana baik itu dari tim SAR dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tapteng tidak bisa memasuki jalan swadaya masyarakat dengan terpaksa harus menunggu korban di sekitar simpang tugu ikan itu.
“Banyak yang terjebak di sana pak, salah satunya ibu-ibu yang ingin melahirkan tidak bisa keluar. Air nya didalam rumah hampir mencapai setinggi leher orang dewasa,” kata salah seorang warga terhadap tim Amira yang selamat dari lokasi banjir.
Mendengar itu, tim dari paslon no 1 ini langsung bergerak dengan mengerahkan pasukan Amira Reaksi Cepat (ARC) yang di bantu panduan dari keluarga di sekitar pemukiman yang dimaksud.
Pasukan ARC disebut itu langsung menurunkan alat pengusung berupa tandu yang di pimpin langsung Titian Situmeang dan Jamarlin Purba mewakili dari fraksi PDI P, serta Nimrot Silaban yang mewakili dari fraksi Nasdem turut juga ambil bagian pandu keluarga korban pada lokasi kejadian.
Tidak lama kemudian, hampir kurang lebih 30 menit ibu hamil yang di maksud muncul dan ingin dimasukkan ke dalam mobil ambulance Baguna dari PDI P ini, namun ibu paruh baya ini menolak karena dirinya merasa terlalu ikut merepotkan tim tersebut.
”Terimaksih pak, itu sudah cukup, terimakasih banyak buat tim Amira, yang lain masih ada lagi yang di bantu,” katanya sembari di ikuti suaminya dengan menyalami tim.
0 komentar:
Posting Komentar